Air Panas Rangek Tujuah; Mata Air Surganya Desa Pariangan



Air Panas Rangek Tujuah:
Mata Air Surganya Desa Pariangan


Pariangan yang terletak di lereng Gunung Marapi memiliki pesona yang tidak bisa digambarkan dengan kata-kata dan tulisan. Desa ini terletak pada ketinggian 500-900 meter di atas permukaan laut dengan wilayah daerah 17.97 km2. Desa Pariangan kaya dengan wisata alam dan cagar budaya serta kaya akan nilai-nilai sejarah. 
Di antara kekayaan alamnya adalah aia angek (air panas : red). Tempat pemandian air panas ini menjadi pusat perkumpulan seluruh elemen masyarakat baik anak-anak, remaja atau pun orang tua. Tempat pemandian juga dikenal dengan istilah tapian yang berarti tempat mandi. Sesuai dengan pepatah adat ; “Elok tapian dek nan Mudo, Elok nagari dek Panghulu, Elok musajik dek Tuanku, Elok rumah dek Bundo Kanduang (Baiknya tepian karena yang Muda, Baiknya nagari karena Penghulu, Baiknya mesjid karena Ulama, Baiknya rumah tangga karena Ibu).[1] 
Salah satu tempat mandi atau tapian anak muda di Pariangan adalah Rangek Tujuah, tempat pemandian sekaligus menjadi ajang untuk berkumpul. Rangek Tujuah simbol laki-laki di Desa Pariangan karena sangat jarang bagi laki-laki untuk mandi di rumah dan pemandian ini bisa dikatakan identity sosial dalam bermasyarakat. Bentuk dan bangunan Rangek Tujuah ini bergonjong seperti Rumah Gadang pada umumnya, ini menjadi identitas bahwa masyarakat Pariangan adalah masyarakat yang menjunjung tinggi adat-istiadatnya.
Rangek Tujuah yang terdiri dari tujuh ruangan, 3 buah kamar mandi berdampingan pincuran Air panas dengan Air dinginnya sehingga para traveller yang pertama berkunjung ke desa ini bisa merasakan sensasinya mandi Air panas dengan mencampurnya dengan Air dingin dan 4 kamar kamar lainnya hanya berpincuran air panas tetapi dengan stadium sedang. Air panas di pemandian ini mengandung unsur belerang sehingga sangat bermamfat untuk pengobatan penyakit kulit, jadi sambil mandi bisa berobat juga.
       Tempat pemandian ini sangat ramai dikunjungi oleh turis lokal ataupun Mancanegara karena keindahan alam sekitar pemandian ini juga sangat cocok dijadikan sebagai wisata bahari. Sensasi mandi air panas ini juga pernah dirasakan oleh artis muda Kevin Julio dan melakukan syuting filem terbarunya berjudul Surga Dibawah Telapak kaki Ibu, ini bertempat di Rangek Tujuah,, keren kan !!!! ... makanya bagi anda yang belum pernah merasakan sensasi mandi dengan Air panas, buruan berkunjung kesini, ternyata surganya pecinta wisata juga ada disini, di Pariangan tentunya.


       Bagi traveller yang ingin menikmati sensasi mandi air panas di Rangek Tujuah agar tidak mandi pada jam 17.50-18.45 karena pada jam ini adalah jam yang super padat, dikhawatirkan anda tidak bisa mandi karena dalam satu pincuran aja sudah ada 2 atau 3 orang, pada waktu ini semua anak-anak muda di Pariangan melakukan aktivitas mandi setelah melepas kepenatan dari berolahraga, Sekolah ataupun ke Sawah. Jadi berkunjunglah di waktu Pagi sampai Sore menjelang waktu tersebut jadi anda akan bisa mandi sepuasnya tanpa dipungut biaya sepersen pun.... so,, mari berkunjung ke Pariangan, Desa Terindah di Dunia.





Sebagai anak nagari akan kami persembahkan yang terbaik buat desa ini.
Welcome to Pariangan Village
#anaknagaripariangan


[1]Amir M.S, Adat Minangkabau: Pola dan Tujuan Hidup Orang Minang (Jakarta: Citra Harta Prima, 2011), 53.

Komentar

Postingan Populer